PSPS PEKANBARU

PSPS Lepas Henry

PSPS rencananya akan kembali memulai latihan akhir bulan ini untuk mempersiapkan menghadapi Liga Super. Saat inilah akan diketahui siapa-siapa pemain lama yang akan dipertahankan. Namun, pelatih Abdul Rahman Gurning telah memastikan satu pemain asing akan dilepas. Siapa dia? Elad Henry Nyobi!

Pemain belakang asal Kamerun ini dipastikan tak akan dipertahankan. ‘’Henry tak akan saya pakai lagi karena tantangan di Liga Super lebih berat. Untuk main di Liga Super, pemain seperti Henry belum cocok karena teknik bolanya tak bagus. Lagi pula dia masih cedera,’’ ujar Abdul Rahman Gurning saat dihubungi Riau Pos, Ahad (7/6).

Ya, Henry mengalami patah tulang jadi sebelum PSPS berlaga ke Babak Delapan Besar, tepatnya ketika PSPS dijamu Persikab Bandung. Bahkan, hingga PSPS tampil di empat besar atau semifinal, pemain berbadan jangkung ini belum bisa memperkuat Askar Bertuah. ‘’Dia juga agak temperamen dan suka memarahi kawan-kawannya di lapangan,’’ jelas Gurning.

Dengan demikian hanya ada tiga pemain asing lama yang akan bersaing mengisi dua kuota pemain non Asia yang memperkuat PSPS di Liga Super yakni pemain asal Kamerun, Dzumafo Epandi Herman, Tchana Emile Cyrill dan Daniel Bikoi Ose. Berdasarkan ketentuan BLI, musim depan kuota pemain asing Liga Super adalah tiga pemain Asia dan dua pemain non Asia.

Tapi, berdasarkan penampilan ketiga pemain asal Kamerun ini selama musim ini bersama PSPS, tampaknya gelandang bertahan Bikoi punya peluang sangat kecil dipertahankan. Pasalnya, pemain yang sudah dua musim bersama PSPS ini sangat jarang dimainkan. Pelatih Abdul Rachman Gurning lebih memilih Cyril dan Dzumafo Herman.

Dibandingkan dengan peran Herman dan Tchana, kedua pemain tersebut sangat jauh. Herman misalnya, menjadi penyumbang gol terbanyak bagi PSPS . Bahkan di Divisi Utama, Herman termasuk top skor bersama Mardiansyah (Persikabo) dan Boumsong (Persikad) dengan 17 gol. Tapi PSSI hanya memberikan trofi top skor kepada Boumsong sebagai pencetak gol terbanyak.

Peran Cyril Emile Tchana juga sangat vital. Meski baru masuk di pertengahan musim. ‘’Kemampuan Tchana di atas rata-rata. Dia pekerja keras dan mau bertarung di lapangan,’’ kata asisten pelatih PSPS Afrizal beberapa waktu lalu.

Dastrayani Bibra menjelaskan, komposisi pemain PSPS nanti, 60 persen pemain lokal Riau, 30 persena lokal nasional, dan sisanya pemain asing.

Kendati demikian, untuk legiun asal asia perlu diperhatikan lagi. Kalau kemampuannya sama dengan pemain nasional, maka lebih baik memilih pemain nasional.
Ia menyebutkan anggaran yang diperlukan untuk menghadapi ISL sekitar Rp17 hingga Rp20 miliar atau bahkan bisa lebih. Dana tersebut akan dibantu Pemko ataupun Pemprov. Begitupun dengan sarana dan prasarana, terutama Stadion Rumbai yang mempunyai aktreditasi B. Sedangkan standarnya untuk ISL adalah A.(cr3/hbk)