PSPS PEKANBARU

PSPS Segera Tentukan Pemain

Setelah melangkah ke Indonesia Super League (ISL) musim depan, PSPS perlu melakukan pembenahan. Masalah yang mendapat prioritas utama adalah materi pemain.

Ya, terhitung 30 Mei 2009 semua pemain yang ikut mengantarkan PSPS ke ISL sudah bebas dari ikatan kontrak. Berdasarkan klausul, pemain hanya dikontrak sampai musim 2008/2009 berakhir. Setelah itu semua pemain PSPS bebas melakukan pembincaraan dengan klub lain.

Kondisi inilah yang akan dimanfaatkan banyak klub untuk ‘’merayu’’ pemain PSPS, khususnya yang tampil memikat pada Delapan Besar hingga final. Di antaranya, Dzumafo Epandi Herman, Cyril Emile Tchana, Dedi Gusmawan, Daniel Junaidi, dan lainnya. Mereka diisukan sudah didekati beberapa klub besar.

Herman misalnya. Isu yang beredar di kalangan media Samarinda, Persisam tidak henti-hentinya membicarakan pemain asal Kamerun ini. Kabarnya, Persisam akan ‘’membajak’’ Herman untuk menambah daya serang tim berjuluk Elang Borneo ini.

Tak mau kehilangan pemain-pemain penting, PSPS akan segera melakukan pembicaraan kembali dengan pemainnya. ‘’Bulan Juni ini, kami mulai membicarakan masalah kontrak pemain, terutama bagi pemain yang akan dipertahankan,’’ kata manajer PSPS Dastrayani Bibra.

Hingga malam tadi, Ide, panggilan Dastrayani Bibra belum mau menyebutkan jumlah dan nama-nama pemain yang akan dikontrak kembali. Ia hanya memperkirakan, pemain yang dikontrak kembali sekitar 50 persen dari yang ada sekarang.

‘’Belum bisa kami putuskan. Kami menghargai semua pemain yang ada sekarang. Berkat pemainlah PSPS bisa promosi ke ISL, tapi soal kontrak kami akan membicarakannya dengan pihak-pihak yang terkait, terutama dengan pelatih,’’ ujarnya.

Selain perpanjangan kontrak pemain, manajemen PSPS juga sudah membidik beberapa pemain yang saat ini berlaga di ISL, terutama pemain lokal asal Riau. Ada tiga pemain asli Riau yang sekarang berlaga di ISL, mereka adalah Ade Suhendra (Persija), Ambrizal (Sriwijaya FC), dan Fauzal Mubaraq (Persela). Ketiga pemain ini mendapat prioritas masuk skuad Askar Bertuah musim depan.

Tapi, PSPS tak bisa larut dengan euforia ini karena tugas PSPS ke depannya justru lebih berat. Jadi, naik ke Liga Super PSPS harus bekerja lebih keras lagi.

Hal ini diungkapkan Dedi Mulyadi, pelatih Angkasa —tim peserta Kompetisi Divisi Utama PSSI Pekanbaru. ‘’PSPS harus kerja keras di ISL karena PSPS harus membentuk tim U-21.

Membentuk tim U-21 ini tak mudah karena kompetisi juga harus berjalan dengan bagus,’’ ujarnya.
Selain kerja keras membentuk tim, PSPS juga harus peras keringat mencari dana lebib. Pasalnya, tim U-21 ini juga akan berangkat bersama tim senior, dimana tim senior bermain nantinya.

‘’Jelas finansial akan bertambah bannyak, jadi semua pihak yang harus bekerja keras, tak hanya Pemko Pekanbaru,’’ tegasnya.(ted)