PSPS PEKANBARU

Gol Makan Kanote Berhasil Samai Kedudukan PSPS vs Persiram

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Sejak babak pertama setelah kick off untuk Persiram Raja Empat, irama bermain tampak pelan. Walau begitu, PSPS tetap bisa menahan Persiram tanpa gol hingga turun minum. Berbagai peluang gol dari serangan balik tidak terbangun dengan matang.

Serangan kerap dibangun dari sayap kiri melalui pemain tengah M. Ilham. Namun selalu kandas. Pemain tengah Makan Kanote harus menguras tenaga untuk membangun serangan. Sedangkan sang kapten M. Isnaini beberapa kali terkena off side.

Sebenarnya, PSPS bukan tidak memiliki peluang emas. Katakanlah, shoot keras Makan Kanote melebar tipis ke gawang Pesiram sebelah kiri atas di menit ke-41. Hingga turun minum, skor tetap sama nol.

Memasuki babak kedua, PSPS sempat meningkatkan ritme permainan. Meski sempat kecolongan pada menit ke-48 lewat tendangan keras pemain depan Persiram bernomor punggung 10 atas nama James Kokolomel. Kerasnya shoot berhasil mengoyak gawang PSPS yang sore itu dijaga oleh Fance Haryanto.

Tertinggal 0-1, skuad Asykar Bertuah terus membangun serangan. Bola-bola pendek yang dilakoni, akhirnya membuahkan hasil. Pemain PSPS bernomor punggung 10 atas nama Makan Kanote berhasil menyarangkan bola ke gawang Persiram setelah mendapat umpan cantik dari M. Isnaini di daerah kotak 12 pada menit ke-52. Skor berubah menjadi 1-1 sampai peluit panjang wasit tanda pertandingan berakhir berbunyi.

Gol PSPS yang tercipta sempat diprotes oleh Persiram. Makan Kanote dinilai telah lebih dahulu off side. Pelatih Persiram Jaya Hartono beberapa kali berdebat dengan wasit cadangan. Hakim Garis Pungut Darmadi juga dihujani protes dari para pemain Persiram. Hingga akhirnya, Suharto yang memimpin pertandingan sore itu menghampiri Jaya. Protes itu tetap tidak merubah keputusan wasit.

"Posisi Kanote sudah offside. Dia di belakang pemain saya yang terakhir," ujar Jaya Hartono saat memberikan keterangan pers seusai pertandingan. Meski begitu, pihaknya tidak berniat untuk mengajukan protes secara tulisan. Dikatakan, keputusan wasti tidak akan bisa berubah.

"Semoga ini jadi pembelajaran. Jujurlah. Sepak bola kita sudah hancur," katanya dengan wajah kesal. Meski begitu, Jaya menilai permainan sore itu sudah bagus. Ritme permainan yang diciptakan PSPS membikin Persiram terlena.

Sementara itu, Asisten Pelatih PSPS Afrizal Tanjung memuji permainan yang ditampilkan para anak asuhnya tersebut. "Tidak terlepas dari tanpa latihan dan stamina," tegasnya.

Menatap laga berikutnya, PSPS akan menantang kesebelasan Persiba pada 23 April dan Barito sekitar 28 April. Tanjung tidak bisa berkomentar. "Saya tidak bisa menggambarkannya gimana," ujarnya. (*)