PSPS PEKANBARU

Laga PSPS vs Persidafon Sepi Penonton

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Laga kandang Kesebelasan PSPS menjamu tamunya Persidafon di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Minggu (7/4/2013), kurang semarak. Tak lepas, disebabkan oleh sepinya penonton. Akibatnya, tribun di stadion tampak banyak kosong.

Pertandingan kemarin, memang kurang dirasa kurang bersemangat. Hal itu diamini oleh sejumlah kalangan. "Memang agak sepi kali ini," ujar seorang panitia lokal yang bertugas menjaga pintu utama stadion pada Tribun sebelum pertandingan dimulai.

Menurut Pengawas Pertandingan (PP) dari Indonesia Super League (ISL) Ali Mustafa memperkirakan, jumlah penonton hanya mencapai 3.000 orang. Sementara stadion berkapasitas untuk 8.000 orang penonton.

Minimnya penononton lebih dibuktikan dengan jumlah tiket terjual. Koordinator Penjualan Tiket pada Panitia Lokal M. Zakir menyebutkan, tiket yang terjual hanya sekitar 350 lembar. "Ada tujuh blok. Satu blok 50 lembar. Ditambah lagi jumlah supporter dari PSPS. Sampailah 500," katanya.

Ia memprediksi lebih sedikit dari Pengawas Pertandingan sore itu. Disebutkan dia, perkiraan penonton hanya sekitar 2.000 orang. Menurut dia, jumlah tersebut lebih dari setengah menurun dari laga kandang PSPS sebelumnya yang terakhir kala menjamu Persela Lamongan.

Sorak sorai penonton di tribun terdengar kurang bergemuruh. Sesekali, penonton bertepuk tangan. Untungnya, supporter Laskar Tabano Kampar yang tak henti menyanyikan iyel-iyelnya membikin suasana agak sedikit semarak.

Pertandingan skuad PSPS dipimpin oleh kapten M. Isnaini kurang bersemangat. Irama permainan berjalan begitu lambat. Meski begitu, anak asuh Mundari Karya ini masih bisa menciptakan gol semata wayangnya lewat pemain depan bernomor punggung 10 atas nama Makan Kanote di menit ke-73.

Satu gol tersebut tidaklah mengantarkan PSPS mampu memetik kemenangan. Skuad Persidafon unggul 2-1 terhadap sang tuan rumah. Berbagai peluang emas yang seharusnya bisa melahirkan gol, tidak termanfaatkan dengan baik.

Sebenarnya, keanehan pada Isnaini cs sudah terlihat sebelum wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Menurut penuturan seorang Panitia di bidang Peralatan dan Perlengkapan, mereka datang tidak bersamaan. Disebutkan, pemain PSPS mulai tiba di Stadion mulai pukul 14.00 WIB. "Kami aja sampai takut. Datang nggak PSPS ini ya," ujar pria bertubuh tambun ini ketika berbincang-bincang dengan Tribun seusai pertandingan.

Kekecewaan paling tampak di antara pemain, ketika dilakukan pergantian pemain PSPS pada menit ke-40. Lee Sou Hyong dengan nomor punggung 7 keluar dan digantikan oleh Rudy Widodo bernomor punggung 23. Lee membuka bajunya dan melemparnya di luar lapangan saat berjalan menuju ruang ganti stadion.

Menurut asisten pelatih PSPS Afrizal Tanjung, dalam memberikan keterangannya pada konperensi pers seusai pertandingan, tindakan Lee tetap salah, walau dengan alasan apapun. "Pasti akan ditegur. Sudahlah main jelek, diganti marah pula. Nggak ada cerita itu," tegasnya. (*)