GORIAU.COM - Ternyata
alasan mendasar mundurnya Edi Iskandar dari Manajemen PSPS Pekanbaru
disebabkan tidak adanya dukungan dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru
untuk membantu kemudahan pencarian dana untuk tim ke depan.
Dimana salah satu terobosan yang dilakukan Manajer PSPS Pekanbaru, Deni
Septiadi untuk mencari pendanaan dengan jalan memasang 40 titik
pemasangan baliho di Pekanbaru ternyata tidak didukung oleh Walikota
(Wako) Pekanbaru, Firdaus.
"Pak Wako sebenarnya mau memberi izin untuk 40 titik itu, namun ada
syaratnya, yakni Manajer PSPS, Deni Septiadi harus diganti," tegas Edi
Iskandar.
Namun dirinya tidak mau menjelaskan secara detil apa alasan Wako
Pekanbaru mengajukan persyaratan tersebut. "Intinya ini juga sudah
melalui pembicaraan dengan Dirut dan jajaran manajemen lainnya," sambung
Edi.
Dipaparkannya, untuk usaha penyewaan satu titik baliho saja biasanya
sekitar Rp200-250 juta dalam satu tahun. Jika ada 40 titik, maka lebih
kurang Rp8 miliar bisa didapatkan PSPS untuk biaya satu musim.
Jika itu berjalan, sesuai dengan catatan Manajer PSPS, Deni Septiadi
bahwa tim membutuhkan lebih kurang Rp8 miliar untuk menjalankan
kompetisi dalam satu musim, termasuk gaji pemain.
"Dana tersebut nantinya akan menjadi dana abadi PSPS, namun sayang, itu yang tidak didukung oleh Wako Pekanbaru," tandas Edi.***