PSPS PEKANBARU

Kecewa, Edi Iskandar Mundur dari Manajemen PSPS

GORIAU.COM - Kabar mengejutkan datang dari Asisten Manajer PSPS Pekanbaru, Edi Iskandar. Jarang terlihat, ternyata dirinya mundur dari manajemen PSPS Senior. Lantas apa yang membuatnya mengundurkan diri?
Memang sejak beberapa pekan terakhir, dirinya terlihat lebih fokus mengurusi PSPS Junior, salah satunya PSPS U-14. Saat dikonfirmasi GoRiau.com, Minggu (23/3/2014), Edi menegaskan dirinya mengaku akan fokus pada pembinaan PSPS Junior, bahkan Surat Keputusan (SK) sudah diterimanya dari Manajer PSPS Pekanbaru, Deni Septiadi.

"Banyak hal yang tidak jelas di PSPS Senior, mulai dari dana hingga lainnya. Untuk itu saya mengundurkan diri dan fokus ke PSPS Junior," kata Edi.

Dirinya mengaku kecewa dengan sikap pihak terkait yang seharusnya peduli dengan PSPS, tetapi tidak mendukung penuh untuk menentukan nasib PSPS ke depan.

Edi juga menjelaskan bahwa upaya yang sudah dilakukan Manajer PSPS, Deni Septiadi sudah maksimal dan harus didukung penuh. "Namun itu yang tidak didapatkan manajer," ujarnya.

Salah satu yang disinggun Edi adalah dukungan dari Walikota Pekanbaru, Firdaus MT. Meskipun tidak harus dalam pendanaan, namun minimal orang nomor satu di Pekanbaru tersebut bisa membantu dengan jalan lain.

"Tetapi itu yang tidak kami dapatkan dari Pemko Pekanbaru. Tidak usah dana, tetapi memberikan bantuan dalam bentuk lain juga bisa," sambung Edi.

Krisis finansial yang tengah mendera Asykar Bertuah saat ini juga menjadikan salah satu alasan PT Liga Indonesia meloloskan verifikasi dengan catatan bersyarat.

Faktor keuangan ditambah tunggakan gaji kepada pemain hingga mencapai Rp4.7 miliar menjadikan PSPS harus bertungkus lumus untuk menampakkan kepercayaannya kepada publik.

"Ada jalan lain yang bisa ditempuh manajer untuk menormalkan keuangan, yaitu dengan jalan usaha advertising dengan menempatkan baliho di beberapa titik, namun itu tidak disetujui," terang Edi.***