TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kekalahan masih akrab dengan PSPS
hingga pertandingan ke 21 musim ini. Menantang Persiram pada Minggu
(26/5), PSPS kalah telak dengan skor 5 - 0 di Stadion Wombik, Sorong.
Kekalahan ini menjadi kekalahan ke empat secara berturut - turut yang diderita PSPS sejak mengawali putaran kedua musim ini. Sebelumnya, PSPS kalah dari Barito Putera, Persiba Balikpapan dan Persidafon.
Dari tiga kekalahan sebelumnya, kekalahan dari Persiram ini merupakan kekalahan dengan skor yang paling besar, 5 - 0. Dengan kekalahan ini, PSPS pun tetap terjerembab di dasar klasemen sementara ISL. Mengoleksi 14 poin dari 21 laga yang sudah dilakoni. Jarak poin dengan tim - tim yang diatas pun semakin besar.
Lima gol milik Persiram pada pertandingan tersebut tercipta pada babak pertama sebanyak dua gol, menit 31 dan 34. Sisanya, pada babak kedua, pada menit 61, 76 dan 76.
Dalam pertandingan ini, pemain PSPS pun kena usir keluar lapangan yakni Novi Hendrawan. Pemain asal Medan, Sumatera Utara ini diberikan kartu merah sebelum gol ketiga tercipta.
Pelatih PSPS Afrizal sesusai pertandingan kepada wartawan mengatakan Novi diberikan kartu merah karena menanduk kepala pemain asing milik Persiram. Pemain asing tersebut berasal dari Korea.
Afrizal memberikan pembelaan pada pemainnya tersebut. Novi, katanya, terpancing emosi akibat diprovokasi sang pemain asing tersebut. Provokasi sudah terjadi sejak awal pertandingan.
"Emosinya tersulut karena provokasi," ucap Afrizal.
Kondisi lapangan pun tak luput dijadikan alasan oleh Afrizal. Ia mengatakan, lapangan di stadion snagat buruk. Genangan air dimana - mana. Becek pun tidak terelakkan.
"Anak - anak kelelahan atas kondisi lapangan ini. Becek dan hancur. Kita pun susah untuk mengejar bola apalagi kalau mereka buat serangan balik," kata Afrizal.
Dalam pertandingan tersebut, Afrizal mengatakan, anak asuhnya sempat memberkan tekanan pada tuan rumah. Namun itu hanya terjadi pada menit awal di babak pertama. Nama setelah tuan rumah bisa mencetak gol pertanda, permainan PSPs mulai berubah.
"Kita kekalahan di posisi gelandang dan loini belakang. Barisan depan kita juga tidak maksimal sebab banyak peluang yang tercipta namun tidak bisa cetak gol," kata Afrizal.
Terlepas dari kekalahan telak ini, Afrisal mengatakan pemainnya sudah maksimal dalam pertandingan tersebut. Skuad PSPS pun saat ini sudah bersiap untuk pulang kampung.
Pertandingan selanjutnya juga berat bagi PSPS walau akan melakoni laga kandang di Stadion Kaharuddin Nasution. Dua lawan yang akan dijamu merupakan tim besar yakni Persipura dan Persiwa Wamena. (*)
Kekalahan ini menjadi kekalahan ke empat secara berturut - turut yang diderita PSPS sejak mengawali putaran kedua musim ini. Sebelumnya, PSPS kalah dari Barito Putera, Persiba Balikpapan dan Persidafon.
Dari tiga kekalahan sebelumnya, kekalahan dari Persiram ini merupakan kekalahan dengan skor yang paling besar, 5 - 0. Dengan kekalahan ini, PSPS pun tetap terjerembab di dasar klasemen sementara ISL. Mengoleksi 14 poin dari 21 laga yang sudah dilakoni. Jarak poin dengan tim - tim yang diatas pun semakin besar.
Lima gol milik Persiram pada pertandingan tersebut tercipta pada babak pertama sebanyak dua gol, menit 31 dan 34. Sisanya, pada babak kedua, pada menit 61, 76 dan 76.
Dalam pertandingan ini, pemain PSPS pun kena usir keluar lapangan yakni Novi Hendrawan. Pemain asal Medan, Sumatera Utara ini diberikan kartu merah sebelum gol ketiga tercipta.
Pelatih PSPS Afrizal sesusai pertandingan kepada wartawan mengatakan Novi diberikan kartu merah karena menanduk kepala pemain asing milik Persiram. Pemain asing tersebut berasal dari Korea.
Afrizal memberikan pembelaan pada pemainnya tersebut. Novi, katanya, terpancing emosi akibat diprovokasi sang pemain asing tersebut. Provokasi sudah terjadi sejak awal pertandingan.
"Emosinya tersulut karena provokasi," ucap Afrizal.
Kondisi lapangan pun tak luput dijadikan alasan oleh Afrizal. Ia mengatakan, lapangan di stadion snagat buruk. Genangan air dimana - mana. Becek pun tidak terelakkan.
"Anak - anak kelelahan atas kondisi lapangan ini. Becek dan hancur. Kita pun susah untuk mengejar bola apalagi kalau mereka buat serangan balik," kata Afrizal.
Dalam pertandingan tersebut, Afrizal mengatakan, anak asuhnya sempat memberkan tekanan pada tuan rumah. Namun itu hanya terjadi pada menit awal di babak pertama. Nama setelah tuan rumah bisa mencetak gol pertanda, permainan PSPs mulai berubah.
"Kita kekalahan di posisi gelandang dan loini belakang. Barisan depan kita juga tidak maksimal sebab banyak peluang yang tercipta namun tidak bisa cetak gol," kata Afrizal.
Terlepas dari kekalahan telak ini, Afrisal mengatakan pemainnya sudah maksimal dalam pertandingan tersebut. Skuad PSPS pun saat ini sudah bersiap untuk pulang kampung.
Pertandingan selanjutnya juga berat bagi PSPS walau akan melakoni laga kandang di Stadion Kaharuddin Nasution. Dua lawan yang akan dijamu merupakan tim besar yakni Persipura dan Persiwa Wamena. (*)
