TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Tim verifikasi dari
PT Liga Indonesia - operator kompetisi Devisi Utama - akan turun ke home
base masing - masing tim peserta. Tak terkecuali PSPS.
Proses
verifikasi sendiri dimulai dari awal Februari sampai akhir Februari.
Mengenai sarana dan prasarana, tunggakan gaji pemain, serta rencana
pembiyaan PSPS kedepan.
Nah ditengah proses verifikasi ini, ada
yang mengganjal di hari manajemen PSPS. Ada satu hal yang bila tidak
diselesaikan, akan menjadi batu sandungan PSPS untuk bermain di Devisi
Utama musim ini.
Dia adalah tunggakan gaji pemain yang
diperkirakan masih ada hingga saat ini. Inilah yang dikhawatirkan sebab
PT LI sudah mengultimatum jauh hari sebelumnya, klub peserta harus
melunasi permasalahan gaji ke pemain di musim - musim sebelum. Bila juga
tidak, klub tersebut terancam tidak bisa ikut serta.
"Masalah
utang iniilah yang kita khawatirkan. Kita capek - capek siapkan tim
rupanya tidak lolos gara - gara masalah utang ini kan bahaya," kata
manajer PSPS Deni Septiadi pada Tribun, Kamis (6/2/2014).
Sebelumnya,
permasalahan utang ini memnag sudah pernah dipublikasikan Tribun. PSPS
masih memiliki tunggakan gaji pemain. Kala itu, Deni mengatakan
tunggakan utang sekitar Rp 600 juta dan sepoenuhnya akan dibayarkan PT
LI, karena masih ada dana komersil hak PSPS di PT LI.
Walau
demikian, jajaran manajemen dalam waktu dekat akan menelusuri tunggakan
gaji tersebut. Pihak pertama yang akan ditemui adalah manajen PSPS musim
lalu.
Diharapkan, dari manajemen lalu, tunggakan utang ke pemain
didapat secara menyeluruh. Setelah itu, manajemen PSPS akan kembali
mengjadap PT LI untuk mencocokkan laporan dari manajemen lama dengan
catatan PT. LI.
Nah, dari hasil tersebut, bila memang benar masih
ada tunggakan, manajemen akan berkomunikaksi ke pamin yang bersangkutan.
Solusi pembayaran gaji yang tertunggak akan dibicarakan.
"Saya
kira pemain PSPS musim lalau masih bisa kita deteksi. Bahkan masih ada
musim ini bersama kita. Ini akan kita bicarakan kalau masih ada
tunggakan. Apakah kita cicil atau gimana," terangnya.
Asisten
manajer PSPS Borgo Pane menambahkan urusan utang tersebut mau tidak mau
harus diselesaikan manajemen saat ini. Walau proses terjadinya utang
saat manajemen yang lama.
Menhgenai sarana dan prasaran yang akan
digunakan PSPS musim ini, Deni yakin PSPS akan lolos. Musim ini, Stadion
Kaharuddin Nasution akan menjadi home base PSPS.
Stadion ini sendiri lolos untuk level ISL, kala PSPS masih bermain di kasta tertinggi negeri ini. Apalagi di level Devisi Utama.
Hanya
saja, rumput stadion memang perlu dirawat. Penyiraman rumput akan
dilakukan secara berkala agar kala tim verifikasi datang, rumput stadion
sudah lebih baik dari sekarang.
"Kala soal stadion kita yakinlah lolos. Termasuk sarana dan prasarana lainnya," ucap Deni dengan yakin.
Borgo
pun menambahkan, stadion di pulau Jawa sendiri banyak yang lebih buruk
dari Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai. Namun tetap lolos di proses
verifikasi. (*)